Friday, 7 November 2014

Proses Sistem Informasi dan e-Business Pada Bank

Proses Sistem Informasi dan e-Business Pada Bank

PENDAHULUAN
Proses bisnis dan sistem informasi ini merupakan suatu hal yang sangat penting, apalagi pada zaman sekarang ini, tanpa proses serta sistem informasi yang baik, perusahaan otomatsis akan mudah bahkan usianya tidak lama akan harus gulung tikar.
Proses bisnis adalah aliran kerja dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan. Proses ini menunjukkan cara yang unik dimana perusahaan mengoordinasikan pekerjaan. Para manajer perlu memerhatikan proses bisnis karena mereka menentukan seberapa baik perusahaan dapat menjalankan bisnisnya, sehingga sumber yang potensial dari keberhasilan atau kegagalan strategi. Sistem informasi adalah proses meningkatnya bisnis yang terletak pada inti bisnis. 
Membangun system informasi memang membutuhkan biaya yang besar. Namun hal itu tak sebanding dengan dampak penghematan yang besar dan efesiensi kerja yang didapatkan. Semua yang kegiatan baik dari dalam perushaan (opersaional) maupun dari luar perusahaan (penjualan) menggunakan system informasi. System infomasi juga membuat perusahaan dapat lebih meningkatkan profitnya. Dalam suatu perusahaan yang besar,system informasi merupakan menu wajib yang harus ada pada setiap perusahaan. System infomasi sangat membantu perusahaan pada saat era globalisasi ini.
Bisnis elektronik atau e-business merupakan penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses bisnis utama perusahaan dalam pengelolaan internal perusahaan dan  untuk koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah bagian dari e- business yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui internet, meliputi aktivitas yang menunjang transaksi pasar, seperti periklanan, pemasaran, dukungan pelanggan, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. E-governmentmengacu kepada aplikasi internet dan teknologi jaringan untuk secara digital memungkinkan hubungan pemerintah dan agen sektor publik dengan masyarakat, bisnis, dan perpanjangan pemerintah lainnya.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan dibahas selanjutnya yakni;
1. Konsep dasar Sistem Pemrosesan Transaksi
2. Peranan Sistem Pemrosesan Transaksi dengan Online Banking
3. Implementasi SMS-Banking pada Bank
5. SMS Banking sebagai suatu Sistem Informasi
6. Manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi dengan Online Banking
7. Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking
Kegunaan Diharapkan dalam penyusunan makalah ini dapat memperkaya wawasan serta pemikiran mengenai Sistem Informasi secara umum dan Sistem Pemrosesan Transaksi khususnya dengan kajian penelitian. Sehingga hasil penyusunan yang dituangkan oleh penulis diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif bagi semua pihak.
LANDASAN TEORI
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, Menurut Mc leod memberikan sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi, Salah satu bagian sistem informasi yaitu sistem pemrosesan transaksi/transaction processing system (TPS). Sistem pemrosesan transaksi merupakan subsistem input yang mempunyai peranan penting dalam aktivitas organisasi dengan cara mengumpulkan data dari sumber– sumber baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan, dan mentransformasikannya kedalam database.
Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual. Sistem pemrosesan transaksi sangat penting karena merupakan dasar sistem bisnis yang melayani level operasional dalam organisasi. Output dari sistem ini akan menjadi input bagi sistem-sistem yang berada pada level manajemen dan level strategis. Setiap proses bisnis dimulai dari saksi, sehingga sistem pemrosesan transaksi yang ditempatkan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi proses bisnis yang dijalankan.
Peranan Sistem Pemrosesan Transaksi terhadap Online Banking Proses transaksi online, atau OLTP , merujuk pada sistem yang memfasilitasi dan mengatur aplikasi berorientasi pada transaksi, biasanya untuk entri data dan media proses transaksi. Istilah ini terkadang dwimakna; beberapa memahami sebuah “transaksi” dalam konteks komputer atau database transaksi, sementara yang lain dalam menentukan persyaratan bisnis atau transaksi komersial. OLTP juga telah digunakan untuk merujuk kepada proses di mana sistem untuk segera merespon permintaan pengguna.
ATM untuk sebuah bank adalah contoh dari sebuah proses transaksi aplikasi komersial. Termasuk aplikasi perbankan elektronik, pemrosesan order, karyawan, sistem e-commerce, dan eTrading, Salah satu pemrosesan transaksi dengan sistem online adalah SMS-Banking yang tidak lain merupakan bentuk perwujudan pertama kali dari Mobile Banking (m-banking) dengan didasari prinsip Internet Banking, yakni merupakan salah satu bentuk electronic channel yang memungkinkan nasabah mengakses bank serta melakukan transaksi perbankan dalam hitungan menit kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya dengan mengunakan perangkat telepon seluler yang dimiliki seperti halnya melakukan transaksi di anjungan tunai (ATM), namun tanpa layanan tansaksi penarikan uang tunai. Terdapat beberapa pilihan untuk dapat melakukan transaksi melalui SMS-Banking yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat telepon seluler maupun SIM-Card yang digunakan nasabah, diantaranya adalah:
  1. Lewat SMS biasa, transaksi dilakukan melalui pesan SMS dengan kode tertentu ke nomor khusus yang telah disediakan oleh bank.
  2. Lewat menu SIM Toolkit, yakni menu sudah terimplementasi pada suatu SIM-Card, misalnya: Satelindo@cces, M3Acces, Life in hand (Pro-XL), Navigator64 (Telkomsel),
  3. Lewat aplikasi Java, perangkat telepon seluler nasabah harus berteknologi
Java dan terlebih dahulu harus menginstal aplikasinya yang disediakan oleh bank bertalian. Pengiriman transaksi dilakukan melalui SMS namun tidak lagi diharuskan mengirim kode-kode tertentu.
Dari ketiga cara tersebut di atas, hanya cara pertama yang paling fleksibel dan bisa digunakan oleh semua perangkat telepon seluler dan SIM-Card. SMS-Banking mulai ramai dipergunakan di Indonesia sejak tahun 2001 seiring dengan berkembang pemikiran para pengelola bank untuk memanjakan para nasabah sehingga menawarkan berbagai upaya untuk mempermudah nasabah melakukan transaksi, diantaranya adalah menawarkan layanan yang dapat melakukan transaksi perbankan tanpa perlu menggeser posisi dan hanya dengan memanfaatkan perangkat telepon seluler yang telah dimiliki.
Pembahasan dan isi
Implementasi SMS-Banking pada Bank, Layanan distribusi Bank ditinjau dari aspek keamanan bertransaksi, SMS Banking sebagai suatu Sistem Informasi
Sejalan dengan perkembangan peranan teknologi informasi (TI) pada era ini, keberadaan SMS-Banking di lingkungan Bank semata-mata bukan lagi sekedar sebagai alat bantu dalam proses bisnis terutama berkaitan dengan memberikan pelayanan terbaik bagi para nasabah namun juga sebagai faktor pemampu bagi
menjalankan proses bisnisnya. Keberadaan SMS-Banking telah memampukan berbagai layanan dapat untuk mendapatkan berbagai layanan perbankan Bank yang sebenarnya keberadaan rangkaian jaringan outlet fisik tersebut dibatasi oleh ruang/jarak dan bahkan waktu.
Kehadiran SMS-Banking juga telah semakin memampukan Bank menghadirkan bisnis baru maupun layanan perbankan berupa e-commerce (misal: pembelian pulsa/tiket dan barang di toko, payment point) sehingga hal ini tentunya semakin memperkokoh kemampuan memasuki era e-payment.
Ditinjau dari aspek karakter, secara umum terdapat dua kriteria karakter nasabah suatu bank yaitu nasabah high touch (dalam melakukan transaksi ingin dilayani secara langsung oleh petugas bank) serta nasabah high tech (ingin melakukan transaksi sendiri secara elektronik). Keberadaan SMS-Banking apabila ditinjau dari karakter nasabah dengan demikian tentunya semakin memperkokoh pula kemampuan Bank untuk menghadirkan layanan perbankan elektronik bagi nasabah berkarakter high tech.
Eksistensi SMS-Banking sebagai suatu teknologi informasi yang dimanfaatkan sebagai solusi bisnis sebenarnya hanya merupakan salah satu komponen dari suatu sistim yang lebih kompleks dan sering disebut sebagai sistim informasi (IS). Sebagai suatu sistim informasi, sebenarnya masih terdapat dua komponen utama lainnya agar keberadaan SMS-Banking sebagai solusi bisnis dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat mewujudkan apa yang diharapkan yaitu bisnis proses serta people.
IS specialist sebagai orang yang mengetahui bagaimanakah keberadaan bisnis proses layanan perbankan dapat menterjemahkannya menjadi suatu sistim informasi, serta pihak yang terakhir adalah system user yakni memperhatikan kebutuhan para nasabah terutama adalah para nasabah Bank berkarakter high tech. manfaat dan Risiko Sistem Pemrosesan Transaksi Online Banking Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh para nasabah pengguna layanan SMS-Banking, yaitu:
  1. Transaksi dapat dilakukan setiap waktu di setiap tempat selama perangkat telepon seluler nasabah terkoneksi dengan jaringan operator telepon seluler bertalian.
  2. Tidak perlu antri di kantor Bank ataupun di ATM untuk melakukan transaksi
perbankan non-tunai, sehingga sangat menghemat waktu, biaya dan tenaga.
  1. Praktis (tidak perlu membawa uang tunai) dan terhindari dari risiko kehilangan
harta benda maupun nyawa karena membawa uang tunai untuk keperluan transaksi pembayaran dalam jumlah besar Tarif yang relatif terjangkau dan relatif mudah penggunaannya.
  1. Mendapatkan SMS konfirmasi apabila saldo transaksi lebih dari satu juta rupiah.
Beberapa kelemahan yang dapat dialami oleh seorang nasabah, yaitu:
  1. Kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat
terutama pada jam-jam sibuk maupun jam-jam dimana traffic-nya cukup tinggi, misalnya pada saat server bank sedang melakukan proses tutup buku.
  1. Dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup suatu kegiatan usaha,
misalnya usaha penjualan pulsa elektronik prabayar.
  1. Bahaya keamanan yang bersumber dari aspek non teknis ketika ada pihak
ketiga yang mengetahui nomor pin pengguna SMS-Banking. Pihak ketiga tersebut dapat muncul dari operator telepon seluler maupun orang terdekat nasabah sendiri.
  1. Pemrosesan transaksi dijalankan dalam dua jenjang, yakni proses transaksi di
server milik operator dan proses transaksi di server milik bank. Apabila salah satu server mengalami masalah/ down maka akan terjadi kesulitan dalam pembuktian mengenai adanya transaksi lewat telepon seluler.
  1. Tidak menutup kemungkinan keberadaan SMS-Banking is not user
friendly bagi para nasabah berusia lanjut.
Upaya Mengurangi Risiko layanan SMS-Banking
  1. Menggunakan layanan SMS-Banking secara hati-hati, tidak disembarang tempat serta mengamankan dengan baik data-data pribadi yang penting sehingga tidak diketahui oleh orang yang tidak berhak. Pentingnya menjaga data-data pribadi dan bagaimana menjaganya.
  1. Diupayakan tidak menggunakan layanan SMS-Banking di saat peak hours bank maupun pada waktu dimana traffic cukup tinggi, misal di saat-saat jam tutup kantor karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku harian, pada jam-jam menjelang pergantian bulan karena kemungkinan server bank sedang melakukan proses tutup buku bulanan maupun tahunan.
  2. Melakukan pengecekan saldo sebelum maupun setelah melakukan transaksi,
selanjutnya bandingkan besar nilai transaksi dengan selisih saldo pada pengecekan awal dengan saldo pada pengecekan akhir.
  1. Menerapkan digital signature untuk SMS yang ditujukan ke nomor tertentu,
yakni menggunakan kunci publik (dimiliki oleh bank) dan kunci privat (dimiliki oleh nasabah) yang digunakan oleh perbankan untuk melakukan verifikasi di awal transaksi.
Kesimpulan
SMS-Banking telah memampukan untuk menghadirkan pelayanan perbankan dalam genggaman tangan para nasabah terutama nasabah berkarakter high tech. Kehadirannya juga semakin memampukan dalam menjalankan bisnis di era
e-payment dan menangkap berbagai peluang yang ada di bisnis e-commerce. Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan berbagai unsur proteksi yang berlapis-lapis, yaitu antara lain: nomor SIM card sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri harus didaftarkan, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor SIM card yang terdaftar, ada limit transaksi per hari, serta transaksi diverifikasi dengan menggunakan PIN. Seluruh proses transaksi SMS Banking dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer tanpa intervensi manusia (straight through processing/real time online).
Saran
SMS Banking masih memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa, apabila dikolaborasi dengan outlet pelayanan dari perusahaan lain terutama non perbankan yang memiliki jangkauan pelayanan hingga daerah pelosok sebenarnya dapat menjadi suatu kekuatan raksasa untuk menghadirkan mesin tarik uang tunai ataupun mesin setor tunai bagi nasabahnya di daerah pinggiran maupun pelosok, sehingga tentunya akan membuka peluang pula bagi Bank untuk memperluas base customer-nya hingga daerah pelosok.
Kepada para nasabah sebaiknya tetap berhati-hati ketika melakukan transaksi online. Sama halnya dengan internet banking, perhatikan alamat https untuk menandakan security dari info yang akan Anda kirim saat melakukan login.
Daftar Referensi
http://ebusiness.com

No comments:

Post a Comment